One of Indonesia's Superior Commodities

Image
Cashew nuts, also known as "kacang mete" or "kacang mede" in Indonesia, are one of the country's premium commodities known for their high quality and distinctive taste. These nuts come from the seeds of the cashew apple (Anacardium occidentale), which thrive in various regions of Indonesia such as Java, Sulawesi, and Bali. Indonesia is recognized as one of the world's leading producers of cashew nuts, exporting its products to numerous countries. The processing of cashew nuts in Indonesia is generally meticulous to ensure the best quality. After the cashew seeds are harvested, they are dried, roasted, and then shelled to obtain ready-to-eat cashew nuts. This process involves modern technology as well as manual skills passed down through generations. Indonesian cashew nuts are known for their savory taste and crunchy texture, as well as their high nutritional content. They are rich in protein, fiber, vitamin E, and minerals such as magnesium and phosphorus. D

Kedalikan Pikiranmu Maka Kamu Mengendalikan Kehidupanmu

        Segala emosi yang mengganggu seperti perasaan sedih, marah, khawatir akan sesuatu yang tidak berjalan sesuai harapan kita itu semua berasal dari cara kita mengolah dan menanggapi informasi yang masuk kedalam pikiran kita. Emosi negatif itu muncul akibat cara berpikir atau penilaian yang salah. Segala kondisi yang terjadi dikehidupan kita semua bersifat netral. Kondisi bisa menjadi positif atau negatif semua tergantung bagaimana cara kita berpikir untuk menerima informasi yang masuk dan bagaimana cara kita untuk menanggapi informasi tersebut.

        Teringat suatu cerita dua sahabat, sebut saja namanya Bejo dan Tejo, mereka berdua adalah teman satu kelas disebuah sekolah swasta ternama disuatu daerah. Bejo adalah seorang yang tidak terlalu menonjol dikelas nilainya pas-pasan, sedangkan Tejo adalah seorang yang cukup berprestasi dikelas, selalu masuk dalam tiga besar peringkat kelas, keduanya memiliki latar belakang ekonomi yang sama. Ketika ujian kelas hendak tiba, si Tejo selalu tegang saat menjelang ujian tiba. Lain halnya dengan Bejo ia selalu tenang dalam menghadapi ujian kelas, padahal ia sering mengulang ujian karena tidak lulus diujian pertamanya, bukan berarti Bejo bermalas-malasan, ia adalah seorang yang rajin dan tekun saat pelajaran dikelas, hanya saja mungkin nasib yang belum berpihak kepadanya. Pada suatu ketika ujian matematika akan segera diadakan oleh wali kelas. Si Bejo dan Tejo segera mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian keesokan harinya. Keesokan harinya keduanya melaksanakan ujian dengan sungguh-sungguh, dihari berikutnya hasil ujian diumumkan oleh wali kelas, entah mengapa hari itu si Bejo dan si Tejo mendapat nilai dibawah standar kelulusan. Si Bejo karena sudah terbiasa mengulang ujian ia menganggapnya biasa saja, dan kembali fokus mempersiapkan diri untuk ujian ulang. Sedangkan si Tejo karena tidak biasa dalam kondisi ini, ia merasa sangat tertekan, ia bingung bagaimana cara menjelaskan kepada kedua orang tuanya dirumah. Si Tejo menggap ini suatu bencana besar baginya, ia tak mampu mengendalikan dirinya, sepanjang jalan menuju rumah ia membayangkan respon kedua orang tuanya yang bagaikan monster ditengah gemuruh badai petir. Sesampainya dirumah si Tejo menyampaikan hasil ujian nya kepada kedua orang tuanya, tak disangka respon kedua orang tuanya bertolak belakang dengan yang dipikirkan Tejo, sang ayah hanya tersenyum dan berkata "aku tak pernah memintamu untuk menjadi sempurna wahai anakku, cukuplah kamu menjadi anak yang membanggakan ku selama ini, sekarang pergilah kekamar ganti pakaian mu dan kita makan malam bersama".

        Betapa besarnya pengaruh pikiran kita terhadap kondisi emosional kita. Kehidupan berasal dari dalam diri manusia, emosi yang mengganggu, kondisi-kondisi tercipta baik maupun buruk semua berasal dari dalam diri manusia. Kendalikan pikiranmu maka kamu dapat mengendalikan kehidupan mu.

Comments

Popular posts from this blog

One of Indonesia's Superior Commodities

Salah Satu Komoditas Unggul Indonesia

Manusia adalah sekumpulan EMOSI bukan LOGIKA