One of Indonesia's Superior Commodities

Image
Cashew nuts, also known as "kacang mete" or "kacang mede" in Indonesia, are one of the country's premium commodities known for their high quality and distinctive taste. These nuts come from the seeds of the cashew apple (Anacardium occidentale), which thrive in various regions of Indonesia such as Java, Sulawesi, and Bali. Indonesia is recognized as one of the world's leading producers of cashew nuts, exporting its products to numerous countries. The processing of cashew nuts in Indonesia is generally meticulous to ensure the best quality. After the cashew seeds are harvested, they are dried, roasted, and then shelled to obtain ready-to-eat cashew nuts. This process involves modern technology as well as manual skills passed down through generations. Indonesian cashew nuts are known for their savory taste and crunchy texture, as well as their high nutritional content. They are rich in protein, fiber, vitamin E, and minerals such as magnesium and phosphorus. D

Pikiran mu mencipta kehidupan mu

     Pikiran adalah karunia terbesar dari Tuhan untuk manusia. Kekuatan pikiran sangatlah berpengaruh besar dalam kehidupan kita, disadari atau tidak semua kondisi atau keadaan dalam hidup kita diawali dari sebuah pemikiran. Pernahkah anda menanyakan pada diri sendiri bagaimana sebuah bantal diciptakan apa bahan dasar utamanya, bagaimana cara menbuatnya sehingga bisa senyaman itu saat menemani anda tidur hingga terlelap, bagaimana awal mula bantal itu dibuat. Semua itu berawal dari sebuah Pemikiran, sebuah ide atau gagasan yang didorong oleh berbagai macam bentuk emosi dalam diri individu manusia.

        Pemikiran dapat mencipta keadaan. Pemikiran individu didasari oleh emosi yang dipenuhi prasangka dan dimotovasi harga diri serta keangkuhan. Sebagai individu yang memahami akan pentingnya hal ini, maka selayaknya kita senantiasa menjaga pikiran kita dalam kondisi positif dan baik agar dapat menciptakan kondisi-kondisi yang baik pula dalam kehidupan kita, karena ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Hadist Qudsi yang diriwatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW yang artinya : ”Sesungguhnya Allah berfirman, “Aku menurut prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya saat ia mengingat-Ku. Jika ia mengingatku dalam kesendirian, Aku akan mengingatnya dalam kesendirian-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam keramaian, Aku akan mengingatnya dalam keramaian yang lebih baik daripada keramaiannya. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekat kepadanya se depa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari.”(HR Bukhari dan Muslim).

Comments

Popular posts from this blog

One of Indonesia's Superior Commodities

Salah Satu Komoditas Unggul Indonesia

Manusia adalah sekumpulan EMOSI bukan LOGIKA